Ini kali pertama Aji melihat benda yang menurut Lani bernama cermin. Selesai membersihkan sekujur tubuhnya dengan benda bernama sabun batangan. Aji juga membuat rambutnya wangi dengan benda lainnya yang bernama sampo, Aji berdiri sejenak di depan cermin tanpa mengenakan busana. Aji takjub. Sangat terkesima.
"Katanya, ini namanya cermin. Aku heran kenapa bisa wajahku berada di dalam cermin." ucap Aji mengangguk-angguk. Aji lalu mengamati dengan seksama cermin yang berada di dalam kamar mandi yang berada di rumah dinas nan kecil kepunyaan Lani. "Bingung aku. Bagaimana bisa wajahku berada di cermin. Sakti sekali."
Kembali Aji memandangi wajahnya di depan cermin. Aji beringsut lebih dekat dan memicingkan kedua matanya. Sekonyong-konyong Aji tertawa terbahak-bahak.
Lani muncul di belakang Aji yang belum mengenakan pakaian. "Aji, Aji,... sedang apa kamu?"
"Cermin ini lucu juga. Kenapa bisa wajahku berada di dalam cermin?" tanya Aji polos, nyengir.
Lani menggeleng-gelengkan kepala, nyengir juga. "Aya-aya wae kamu, Ji. Sudah buruan, pakai baju. Bantu aku membersihkan mobil ayahnya Mbak Pretty. Dia mau berangkat ke kantor."
"Eh, Pak, aku boleh bertanya?" tanya Aji yang masih nyengir.
"Tanya apa?"
Aji melihat sebentar wajah Aji di cermin. "Kalau kulihat baik-baik, wajahku ini mirip dengan wajah Pretty. Tadi aku lihat baik-baik kedua mataku, entah kenapa aku seperti tengah melihat mata Pretty juga."
Lani langsung meletakkan sebelah tangan ke dahi Aji. "Sehat kamu, Ji? Nggak lagi masuk angin? Pagi-pagi sudah melindur saja."
Aji tertawa. "Belum pernah sesehat ini. Aku baik-baik saja, Pak."
Lani tertawa. Perlahan Lani mengamati baik-baik wajah Aji yang sebenarnya dengan wajah Aji di cermin. Seluruh wajah Aji diperlihatkan secara seksama oleh Lani. Lani agak terkesiap. Saking kagetnya, Lani tertawa. Ternyata Aji benar. Lani ikut bingung juga. Kenapa bisa ada dua orang yang memiliki wajah nyaris identik padahal keduanya tak memiliki hubungan darah?
"Kenapa, Pak?" tanya Aji yang ikut tertawa juga.
"Iya, aku juga heran. Matamu dan mata Mbak Pretty itu, loh. Aku bingung harus bilang apa. Tapi, aku merasa seperti melihat anak kembar saja. Mata kamu dan mata Mbak Pretty sekitar sembilan puluh persen mirip, Ji. Terus, kuperhatikan baik-baik, bentuk hidung kamu juga mirip sama hidungnya Mbak Pretty. Kalau kamu didandani seperti perempuan, dan nggak dikasih tahu dulu yang sebenarnya, kamu bakal dikira kembarannya Mbak Pretty, Aji." ujar Lani yang menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yang benar, Pak?" kata Aji sumringah. Mendadak Aji teringat kata-kata almarhum ayahnya tentang seseorang lawan jenis yang berwajah mirip dengan dirinya. Entah kenapa juga jantung Aji berdebar-debar lebih kencang. Tanpa sadar, Aji mendesiskan sesuatu entah apakah Lani mendengarnya. "Pretty, aku suka kamu,"
"Iya, sekarang buruan pakai baju. Bantu aku cuci mobil." kata Lani yang langsung keluar dari kamar mandi. "Oh iya, soal kemiripan wajah kamu dan Mbak Pretty itu, jangan kamu bilang siapa-siapa dulu, terutama sama Mbak Pretty. Terus, satu lagi, aku mau mengenalkan kamu ke teman aku yang paham sekali soal masalah ini."
Aji mengangguk. Setelah Lani pergi, Aji bergegas mengambil pakaian yang ia gantung di gantungan pakaian. Ia menyenandungkan salah satu tembang Jawa yang terkenal di jamannya. Sembari bersenandung (walau dengan nada dan tempo yang agak berantakan), Aji mengumbar senyum. Entah kenapa berpuluh-puluh wajah Pretty muncul di dalam otak Aji. Jantung Aji semakin berdebar semakin kencang. Aji mendesah sekaligus menelan air liurnya.
"Pretty, Pretty, ayu tenan, kamu iku. Aku dadi tresno." seloroh Aji terkekeh-kekeh dan kembali menyenandungkan tembang itu lagi.
(Pretty, Pretty, kamu itu cantik sekali. Aku jadi cinta)
Terima kasih yang sudah membaca PETUALANGAN AJI DI MASA DEPAN. Jangan lupa like, vote, dan share-nya. Jangan lupa juga ide-idenya untuk pengembangan ceritanya. Bagaimanapun Author juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan. Hehe.
Oh iya, jangan lupa ikut menyukseskan novel aku yang pernah muncul di toko buku. Judulnya "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh". Dijual juga di Tokopedia, Shopee, atau Lazada. Search aja.
Yahya
aji kakek moyangnya pretty kayaknya
2022-01-17
1