"Ah, syukurlah," ujar Pretty menghela napas lega. Pretty merasa doanya didengar Tuhan saat hasilnya keluar dari testpack yang Pretty beli dengan harga yang lebih mahal dari testpack sebelumnya. Ternyata hasilnya negatif.
Pretty mengernyitkan dahi. Aneh, pikir Pretty. Dua kali menggunakan testpack, kenapa hasilnya bisa positif. Lantas apa maksudnya dua kejadian tersebut, yang mana Pretty muntah dan telat datang bulan? Tak heran Pretty kalang kabut. Mau calon ayahnya ketahuan, mau calon ayahnya belum terlihat, tetap saja persoalan hamil bukanlah persoalan yang mudah ditangani. Belum lagi Pretty hamil di luar nikah, dan sama sekali tak merasa pernah melakukan hubungan intim dengan laki-laki manapun selain dengan Aji yang terjadi secara aneh bin ajaib.
Lalu Pretty tertawa sendiri di dalam kamar mandi pribadinya. Desisnya, "Ya udah, lah, yah, negatif ini. Mungkin karena salah makan, kali. Kalau soal telat dateng bulan, mungkin karena gue lagi stress aja. Apalagi akhir-akhir ini kerjaan gue banyak banget."
Segera Pretty mulai membersihkan diri di dalam kamar mandi. Mulai dari menyikat gigi, cuci tangan dan kaki, serta mengganti pakaiannya dengan sebuah daster berwarna kuning terang yang memiliki banyak corak dedaunan. Tak lupa Pretty membersihkan wajahnya dengan skincare yang menurut Pretty cukup ampuh dalam menghilangkan jerawat dan komedo. Pretty bingung jerawat-jerawat ini kenapa mati satu, tumbuh seribu. Tak biasanya wajah Pretty berjerawat begini. Ada yang bilang, jika muncul jerawat di wajah, itu pertanda kita tengah memikirkan seseorang. Apa mungkin...
Pretty menggeleng-gelengkan kepala. Pada saat itu, astaga, kenapa wajah Aji muncul di benak Pretty. Apa jerawat-jerawat ini merupakan hasil dari memikirkan Aji siang dan malam? Aduh, jantung Pretty menjadi berdetak semakin kencang. Apa Pretty benar-benar jatuh cinta dengan sosok Aji yang masih misterius tersebut?
"Ah, udah, lah, ngapain juga sampai kepikiran? Yuk, bobok dulu. Waktunya bobok. Markidur. Mari kita tidur." kata Pretty yang secepat mungkin bergerak menuju tempat tidur.
Sebelum tidur, Pretty berdoa terlebih dahulu. Sejak kecil, kedua orangtua Pretty selalu mengajarkan Pretty agar berdoa dulu sebum dan sesudah tidur malam. Ajaran kedua orangtuanya masih terus terekam di dalam alam bawah sadar Pretty hingga detik ini. Barulah Pretty mulai merebahkan diri dan memejamkan mata.
.
..
...
....
.....
Sekitar dua jam kemudian, Pretty terbangun. Masih subuh, pikir Pretty saat melihat ke arah jam dinding. Napas Pretty agak tersengal-sengal. Pretty tertawa.
"Lucu juga," ucap Pretty dengan napas yang masih berantakan. "Mimpi apa sih gue tadi? Bisa-bisanya gue mimpi lagi gendong bayi. Terus Shania bilang itu anak gue sama Aji. Dia mandang gue juga sambil sewot gitu."
Pretty lalu terdiam. Cukup lama Pretty bergeming hingga akhirnya ia tersadar. Kenapa Pretty bisa mimpi tengah menggendong anak setelah menggunakan testpack yang ternyata hasilnya negatif? Apa jangan-jangan...
Tanpa pikir panjang Pretty bergegas mendekati lemari. Pretty ingat ia tak sengaja membeli testpack hingga tiga buah, yang mana salah satunya sudah dipakai. Langsung saja salah satu testpack Pretty ambil dan kembali masuk ke dalam kamar mandi.
Sekitar lima belas menit kemudian, Pretty mendadak lesu. Seperti tengah dipermainkan. Kenapa hasilnya positif? Pretty menelan air liur dan teringat mimpinya barusan.
Terima kasih yang sudah membaca PETUALANGAN AJI DI MASA DEPAN. Jangan lupa like, vote, dan share-nya. Jangan lupa juga ide-idenya untuk pengembangan ceritanya. Bagaimanapun Author juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan. Hehe.
...Untuk pemesanan:...
...Nuel Lubis...
...📱 My Whatsapp (0877-9175-6320)...
...📩 immanuel.lubis@gmail.com...
...Link Registrasi HDI: https://www.hdione.com/orl/nuellubis...